Belajarlah bersungguh-sungguh agar kelak kau menjadi orang yang berguna.............

Selasa, 13 November 2012

Drama


(Pentas menggambarkan sebuah ruangan. Ada beberapa meja dan kursi. Ada sebuah pintu di sebelah kiri untuk keluar dan masuk. Di atas meja ada beberapa buku. Saat itu sore hari, kira-kira pukul 18.00. Lampu belum dinyalakan.)
Aleks                : (Masuk, menjatuhkan buku-bukunya di meja, dan duduk dengan kesal)
                            Bing, Bing. (Berhenti) Bing, Bing. (Berhenti) Bong, Bong. (Berhenti) Bong
                            Boooooongkrek.
Irna                  : He, sudah lama?
Aleks               : Baru saja, Kau?
Irna                  : Lebih baru dari kau. Mana Bing?
Aleks               : Tahu. Keluar ‘kali.
Irna                  : Jadi, nggak jadi?
Alek                : Sejauh info samar-samar, tafsiran masih bebas, kau boleh bilang jadi bilang tidak jadi.
                         Boleh bilang  ditunda, boleh bilang dimulai, tetapi  terlambat, dan apa saja.
Irna                 : Kalau tahu begini, aku mestinya ... .
Aleks              : Nggak kemari, dan ke Rahayu bersama Agus, nonton, dan jajan, dan minum-minum
                        dan rileks putarputar kota, dan cuci mata, dan ... .
Irna                : Cukup. Kau tak usah memperolok-olok Agus begitu. Memang dia tak sehebat kau, tak
                        sebrilyan kau, tak sepopuler kau, tak serajin kau, dan tak sekaya kau ... .
Aleks              : Cukup. Tak usah kau mengejek begitu.
                         Berkata menyanjung-nyanjung,
                         tetapi menjatuhkan, menghina, meremehkan,memandang rendah, me ... .
Irna                 : Cukup. Tak u ... .
Aleks               : Cukup. Kau ... .
Irna                  : Sudah.
Dawud             : (tiba-tiba masuk) Sudah. Setiap kali
                           ketemu, begini. Di sekolah, di kantin,
                           di sini, di rumah Amroq, di rumah
                           Pak Juweh, di rumah ... .
Irna                 : Sudah. Kau juga sama saja. Marah
                          selalu. Di sini, di sana, dan ... .
Aleks              : Kau juga mulai lagi. Masalahnya itu
                         apa? Dipecahkan. Tidak asal ngomong, asal ... .
Dawud            : Diam!
(Semuanya diam sejenak dan beberapa jenak.)
Aleks              : Ini jadi ... .
Irna                 : Diam. Dawud bilang apa? Masa nggak dengar bahwa Da ... .
Dawud            : Diam, Irna! Kalau kau terus-terus
                         begitu, berkeringat tanpa guna. Padahal... .
Aleks             : Kau juga ngomong melulu. Nggak
                        konsekuen itu namanya. Absurd.
                         Buat larangan dilanggar sendiri. Huh.dasar irna : Kau mulai lagi. Komentar itu
                       Secukupnya ,Tidak ngelantur ke sana ke sini
... .
Aleks                : Diam, Irna, diaaaam!
Dawud              : Kau juga diam dulu, jangan menyuruh
                           melulu, nggak memberi contoh ... .
Irna                  : Kau sendiri mesti diam dulu, baru
                          yang lain itu, Wud.
( Diam semua. Tiba-tiba meledak tawa mereka
bersama-sama.
Kumpulan Drama Remaja, ,A. Rumadi (Ed.)

Pelacakan Pandahuluan

            Drama yang berjudul “DIAM” karya Remala A Rumadi ini saya angkat sebagai bahan ajaran yang bercerita tentang sekelompk anak sekolah ini sangat cocok untuk siswa kelas VII tingkat SMP
1.    Mengapa Drama Ini

            Dramai ni ditujukan kepada pelajar tentang bagaimana bergaul,berteman dan tetap memlihara kesopanan dan kesantunan.berikut cuplikannya:
Aleks              : Ini jadi ... .
Irna                 : Diam. Dawud bilang apa? Masa nggak dengar bahwa Da ... .
Dawud            : Diam, Irna! Kalau kau terus-terus
                         Begitu , berkeringat tanpa guna. Padahal
Aleks             : Kau juga ngomong melulu. Nggak
                        konsekuen itu namanya. Absurd.
                         Buat larangan dilanggar sendiri. Huh.dasar irna : Kau mulai lagi. Komentar itu
                       Secukupnya ,Tidak ngelantur ke sana ke sini
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar